Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ciri Ciri Dan Bentuk Pola Ekor Murai Batu Mordan

Murai batu, jenis burung kicau yang amat diminati oleh kalangan pencinta avian, menjadi salah satu favorit berkat suara merdunya, repertoar lagu yang beragam, dan tubuh yang gagah. Diantara pesona-pesona murai batu, keindahan ekornya yang memanjang memikat perhatian. Panjang ekor murai batu bisa menembus 40 cm atau lebih.

Namun, tiada keseragaman dalam ragam ekor murai batu. Ada sejumlah jenis serta varian pola ekor yang beragam, dari bentuk, warna, hingga dimensi. Salah satu ragam pola ekor murai batu yang langka dan dicari oleh para penggemar adalah pola ekor mordan. Apa maksud dari pola ekor mordan? Bagaimana cirinya serta wujudnya? Silakan simak paparan berikut.

Apa itu Pola Ekor Mordan?

Pola ekor mordan merupakan salah satu jenis pola ekor pada murai batu yang tampil khas melalui aksen hitam yang mendominasi di ujung ekornya. Himpunan hitam ini membentuk garis tegas atau meliuk yang memisahkan antara area berwarna gelap dengan warna lain pada bagian tengah atau pangkal ekor. Warna lainnya sanggup berupa putih, abu-abu, cokelat, ataupun kombinasi dari sejumlah warna tersebut.

Diberi nama "mordan" karena kemiripannya dengan wujud pisau mordan yang digunakan oleh tukang cukur untuk memangkas rambut atau janggut. Pisau mordan punya puncak tajam dan runcing serta tengah yang lebar serta datar. Pun begitu pola ekor mordan yang menonjolkan puncak hitam yang tajam dan lebar serta area berwarna lain.

Ciri Ciri Pola Ekor Mordan

Berikut adalah tanda-tanda khas dari pola ekor mordan yang dapat diamati pada murai batu:

  • Ekor murai batu mesti mempunyai panjang minimal 30 cm atau lebih.
  • Area ujung ekor harus didominasi oleh hitam pekat, baik pada bulu bagian atas maupun bawah.
  • Hitam pekat pada ujung ekor menciptakan garis tegas atau meliuk yang memisahkan antara hitam dengan warna lain di area tengah atau pangkal ekor.
  • Variasi warna lain pada area tengah atau pangkal ekor bisa terdiri dari putih, abu-abu, cokelat, atau campuran beragam warna.
  • Area warna lain pada tengah atau pangkal ekor tak menunjukkan pola tetap, dapat berupa corak, bercak, atau peralihan warna yang bertahap.
  • Bentuk ekor murai batu cenderung melebar dan rata pada bagian tengah atau pangkalnya, lantas menyempit dan meruncing di bagian ujungnya.

Bentuk Pola Ekor Mordan

Dilansir di bawah ini adalah beberapa contoh variasi pola ekor mordan yang terlihat pada murai batu:

Bentuk Pola Ekor Mordan

Ilustrasi di atas menggambarkan ragam pola ekor mordan dengan hitam pekat pada ujung ekor, serta bercak putih dan abu-abu pada area tengah atau pangkal ekor. Aksen hitam pekat membentuk garis lurus yang mengartikan batas antara warna hitam dan area berwarna lainnya. Selain itu, ekor burung ini terlihat melebar dan rata pada area tengah atau pangkal, lalu menyempit serta meruncing di bagian ujungnya.

Lukisan di atas memvisualisasikan ragam pola ekor mordan dengan area hitam pekat di ujung ekor, ditambah dengan variasi warna cokelat dan abu-abu pada area tengah atau pangkal ekor. Hitam pekat membentuk garis meliuk yang memisahkan antara hitam dengan warna lainnya. Siluet ekor murai batu ini memiliki bentuk yang melebar serta rata pada bagian tengah atau pangkalnya, serta mengerucut dan meruncing di ujungnya.

Kelebihan dan Kekurangan Pola Ekor Mordan

Pola ekor mordan menjadi ragam ekor murai batu yang jarang dijumpai dan sangat didambakan oleh para penggemar. Keberadaannya mengundang sejumlah manfaat, termasuk:

  • Memunculkan kesan elegan dan eksklusif pada murai batu, berkat area hitam pekat pada ujung ekor yang mempertegas keindahan warna di area tengah atau pangkal.
  • Menghadirkan kesan kuat dan dinamis pada murai batu, melalui garis yang memisahkan warna hitam dan warna lainnya, yang menciptakan kontras yang tajam.
  • Meningkatkan nilai jual murai batu, sebab ragam pola ini termasuk langka dan banyak dicari oleh kolektor burung.

Namun demikian, ragam pola ekor mordan pun memiliki sejumlah kendala, termasuk:

  • Keberadaan pola ekor mordan bisa sulit ditemukan karena ditentukan oleh faktor genetik dan kondisi lingkungan. Tidak semua murai batu sanggup menghasilkan ragam pola ini, bahkan jika induknya punya pola yang serupa.
  • Wujud pola ekor mordan dapat mengalami perubahan seiring pertumbuhan dan perlakuan terhadap murai batu. Hitam pekat pada ujung ekor mungkin memudar atau hilang jika burung kurang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup atau terserang penyakit. Variasi warna lainnya di bagian tengah atau pangkal ekor juga sanggup berubah menjadi lebih gelap atau lebih terang.
  • Ragam pola ekor mordan tidak menjamin kualitas suara murai batu. Suara burung ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti genetik, kondisi lingkungan, perawatan, latihan, dan faktor mental. Pola ekor mordan hanyalah salah satu unsur estetika yang bisa menambah daya tarik burung ini, namun tidak menentukan mutunya secara keseluruhan.

Kesimpulan

Pola ekor mordan merupakan jenis pola ekor pada murai batu yang tampil istimewa dengan ciri khasnya, yakni area hitam pekat pada ujung ekor. Himpunan hitam ini membentuk garis lurus atau meliuk yang memisahkan area hitam dengan area berwarna lain di tengah atau pangkal ekor. Warna-warna lain yang ada sanggup berupa putih, abu-abu, cokelat, atau perpaduan dari beragam warna tersebut. Ragam pola ekor ini diilhami oleh bentuk pisau mordan yang sering digunakan oleh tukang cukur.

Meskipun memberi sejumlah keuntungan seperti kesan elegan, kuat, dan dinamis pada murai batu serta meningkatkan nilai jualnya, pola ekor mordan juga memiliki kendala-kendala, termasuk kesulitan dalam mendapatkan pola ini, perubahan wujud seiring waktu, dan tidak menjamin kualitas suara burung. Ragam pola ekor mordan hanyalah unsur estetika yang bisa menambah daya tarik burung ini, tetapi tidak menentukan mutunya secara keseluruhan.

Demikianlah ulasan mengenai ragam pola ekor mordan pada murai batu. Semoga paparan ini bermanfaat dan mencerahkan. Terima kasih atas penggunaan layanan kami. 😊

Post a Comment for "Ciri Ciri Dan Bentuk Pola Ekor Murai Batu Mordan"